palu kota teluk: Main PS, 10 Siswa Terjaring Razia

Senin, 11 Agustus 2008

Main PS, 10 Siswa Terjaring Razia

PALU - Kepala Dinas (Kadis) Perlindungan Masyarakat (Linmas) dan Polisi Pamong Praja (Pol-PP) Kota Palu, Ajenkris mengatakan, puluhan siswa tingkat Sekolah Menengah Umum (SMU) terjaring operasi Satuan Pol-PP saat sedang main play station (PS).
“Kami langsung memanggil kepala sekolah masing-masing siswa yang terjaring, dari SMK 3 kepala sekolahnya sendiri yang menjemput siswanya,” katanya, Senin (11/8) .
Menurut Ajenkris, kesepuluh siswa tersebut terjaring razia aparatnya di sebuah rental PS di Jalan Nusa Indah. Setelah dilakukan identifikasi, delapan siswa tercatat sebagai siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Palu. Satu siswa berstatus sebagai pelajar kelas III SMA Swadaya, bernama Syahril Arif.
Menurut Ajenkris, ada satu orang siswa lagi yang sudah lima bulan dikeluarkan dari SMK Swadaya. Namun masih tetap menggunakan seragam sekolahnya. “Saya lupa namanya, tadi dijemput saudaranya,” ucapnya.
Ajenkris menegaskan, pihaknya akan terus meningkatkan razia terhadap pelajar yang berkeliaran pada jam-jam sekolah. Ia berharap orang tua dan masyarakat umum. Jika melihat siswa yang berkeliaran ditempat umum, untuk melaporkan kepada Satpol-PP.
Salah seorang siswa yang terjaring razia Pol-PP, Syahril Arif kepada Media Alkhairaat, mengaku baru kali ini berada di luar lingkungan sekolah pada jam-jam belajar.
Syahril mengatakan, meskipun ia mengaku salah. Menurutnya siswa yang berkeliaran diluar lingkungan sekolah pada jam belajar. Tidak bisa beralasan karena tidak ada kegiatan di kelas atau tidak ada guru.
“Kalau saya beralasan karena jam kosong itu jelas tidak bisa, karena kewajiban dan sesuai peraturan siswa harus berada didalam lingkungan sekolah pada jam-jam belajar, meskipun tidak ada guru dikelas,” dalihnya.
Saat dimintai saran dan masukannya kepada pelajar lain yang belum pernah terjaring razia Pol-PP, Syahril mengatakan kemampuan siswa tidak bisa diukur dengan pengalaman pernah atau tidaknya terjaring razia Pol-PP.
''Menurut saya dengan pengalaman saya sekarang ini, tidak bisa menjadi tolok ukur kualitas dan kemampuan siswa di sekolah, meskipun saya tidak pernah mendapat rangking di kelas,'' kilahnya.

Manajemen Lemah

Walikota Palu Rusdy Mastura mengatakan, terjaringnya puluhan siswa yang berkeliaran pada jam belajar di tempat umum oleh aparat satuan Polisi Pamong Praja (Pol-PP) Kota Palu akibat lemahnya pengelolaan manajemen sekolah.
''Kalau ada pelajar yang terjaring razia pada jam-jam belajar, itu artinya manajemen sekolah yang dipertanyakan, kalau tidak ada kegiatan dalam kelas mau apa siswa,'' katanya Senin (11/8).
Menurut Walikota, secara umum kualitas pengelolaan sekolah masih terdapat banyak persoalan. Namun persoalan itu tidak bisa diselesaikan dengan serta merta. Tapi, harus dengan bertahap tapi pasti. Serta komitmen seluruh elemen untuk merubah keadaan ini.
“Kondisi inilah yang ingin saya ubah. Tapi tidak bisa sendirian. Harus menjadi komitmen kita bersama untuk merubahnya, saya hanya memulai perubahan itu,” ujarnya. (joko)

Tidak ada komentar: